Pengaruh Migrasi Tenaga Kerja Asing Asal Tiongkok dalam Kebijakan Selektif Keimigrasian di Indonesia
Abstract
Suasana politik ekonomi saat ini menuntut Indonesia harus membuka diri dari masuknya tenaga kerja asing (Tiongkok), namun bukan berarti harus meninggalkan kebijakan selektif keimigrasian. Berdasarkan kebijakan ini, Pemerintah tidak dapat seenaknya memberikan akses masuk bagi orang asing, tapi juga tidak dapat menutup diri secara ekstrim dari perkembangan global. Perosalan migrasi warga negara Tiongkok ke Indonesia bukan hanya masalah satu atau dua institusi, tapi menjadi permasalahan bangsa. Keberadaan tenaga kerja Tiongkok ibarat dua sisi mata uang, yang (mungkin) dapat mensejahterakan masyarakat, tapi juga mengganggu keamanan negara. Tidak hanya itu, dalam jangka panjang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan ideologi, sosial, politik, dan ekonomi. Penegakan hukum terkait ekspansi warga negara Tiongkok yang melakukan pelanggaran, mau tidak mau harus segera dilaksanakan, terutama di bidang keimigrasian. Penyalahgunaan izin tinggal merupakan pelanggaran yang paling banyak dilakukan. Diperlukan koordinasi antar lembaga guna meningkatkan pengawasan selama mereka melakukan kegiatan di Indonesia. Keberadaan Sekretariat Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) yang melibatkan TNI, Polri, Kejaksaan, Kemenakertrans, dan lembaga lainnya, perlu didukung secara maksimal. Peran serta masyarakat sebagai pihak yang paling sering bersentuhan dengan warga negara asing (Tiongkok) harus diberdayakan
Keywords
Tenaga Kerja Asing, Tiongkok, Imigrasi
References
Anam, S., & Ristiyani, R. (2018). Kebijakan Belt and Road Initiative (BRI) Tiongkok pada Masa Pemerintahan Xi Jinping. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional.
Kurniawan, Y. (2016). One Belt One Road (OBOR): Agenda Keamanan Liberal Tiongkok? Politica.
Soetandyo Wgnosoebroto. (2016). Hukum Paradigma Metode dan Dinamika Masalahnya. E-Jurnal Undiksha.
Syahrin, M. A. (2015a). Beri Efek Jera Pada Pelaku Kejahatan Keimigrasian. Bhumi Pura, 8(1), 16–21.
Syahrin, M. A. (2015b). Hak Asasi Bermigrasi. Bhumi Pura, 11(1), 45–48.
Syahrin, M. A. (2015c). Imigran Ilegal, Migrasi atau Ekspansi? Checkpoint, 3(1), 29–31.
Syahrin, M. A. (2015d). Memaksimalkan Peran Imigrasi di Perbatasan. Bhumi Pura, 2(1), 38–40.
Syahrin, M. A. (2016a). Antara Batas Imajiner dan Kedaulatan Negara. In Imigrasi di Batas Imajiner (TPI Soekarno Hatta) (1st ed., Vol. 1, pp. 16–31). Jakarta: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno Hatta.
Syahrin, M. A. (2016b). Reorientasi Fungsi Imigrasi Indonesia. In Imigrasi di Batas Imajiner (TPI Soekarno Hatta) (1st ed., Vol. 1, pp. 89–102). Jakarta: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno Hatta.
Syahrin, M. A. (2017). The Implementation of Non-Refoulement Principle to the Asylum Seekers and Refugees in Indonesia. Sriwijaya Law Review, 1(2), 168–178.
Syahrin, M. A. (2018a). Menakar Kedaulatan Negara dalam Perspektif Keimigrasian. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 18(1), 43–57.
Syahrin, M. A. (2018b). Penerapan Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian. Seminar Hukum Nasional, 4(1), 25–49.
Syahrin, M. A. (2018c). Pro dan Kontra Penerbitan Perpres No. 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Bhumi Pura, 3(1), 22–25. res_No_20_Tahun_2018_tentang_Penggunaan_Tenaga_Kerja_Asing
Syahrin, M. A. (2018d). Refleksi Hukum Implementasi Kebijakan Bebas Visa Kunjungan dalam Perspektif Keimigrasian. Fiat Justicia, 4(2), 155–169.
Syahrin, M. A. (2019a). Politik Hukum Keimigrasian Indonesia: Studi Pendekatan Sejarah dan Kontemporer. Sol Justicia, 2(1), 43–68.
Syahrin, M. A. (2019b). Teori Kebijakan Selektif Keimigrasian. Opinio Juris, 9(4), 26–27.
Syahrin, M. A., Arifin, R., & Nursanto, G. A. (2018). Regulasi Pemeriksaan Keimigrasian di Indonesia (1st ed.). Depok: Politeknik Imigrasi.
Syahrin, M. A., & Irsan. (2018). Law Enforcement of Foreign Workers Abusing Immigration Residence Permit: Case Studies on Energy and Mining Companies. In International Conference on Energy and Mining Law (Vol. 59, pp. 184–189).
Wibawati, S. W., Sari, M. I., & Sulistyani, Y. A. (2018). Potensi Dan Tantangan One Belt One Road (Obor) Bagi Kepentingan Nasional Indonesia Di Bidang Maritim. Jurnal Kajian Wilayah.
DOI: https://doi.org/10.24967/jcs.v5i2.1284
Article Metrics
Abstract view : 1895 times
PDF : 1100 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Muhammad Alvi Syahrin

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by :
Abstract
Keywords
References
Anam, S., & Ristiyani, R. (2018). Kebijakan Belt and Road Initiative (BRI) Tiongkok pada Masa Pemerintahan Xi Jinping. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional.
Kurniawan, Y. (2016). One Belt One Road (OBOR): Agenda Keamanan Liberal Tiongkok? Politica.
Soetandyo Wgnosoebroto. (2016). Hukum Paradigma Metode dan Dinamika Masalahnya. E-Jurnal Undiksha.
Syahrin, M. A. (2015a). Beri Efek Jera Pada Pelaku Kejahatan Keimigrasian. Bhumi Pura, 8(1), 16–21.
Syahrin, M. A. (2015b). Hak Asasi Bermigrasi. Bhumi Pura, 11(1), 45–48.
Syahrin, M. A. (2015c). Imigran Ilegal, Migrasi atau Ekspansi? Checkpoint, 3(1), 29–31.
Syahrin, M. A. (2015d). Memaksimalkan Peran Imigrasi di Perbatasan. Bhumi Pura, 2(1), 38–40.
Syahrin, M. A. (2016a). Antara Batas Imajiner dan Kedaulatan Negara. In Imigrasi di Batas Imajiner (TPI Soekarno Hatta) (1st ed., Vol. 1, pp. 16–31). Jakarta: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno Hatta.
Syahrin, M. A. (2016b). Reorientasi Fungsi Imigrasi Indonesia. In Imigrasi di Batas Imajiner (TPI Soekarno Hatta) (1st ed., Vol. 1, pp. 89–102). Jakarta: Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno Hatta.
Syahrin, M. A. (2017). The Implementation of Non-Refoulement Principle to the Asylum Seekers and Refugees in Indonesia. Sriwijaya Law Review, 1(2), 168–178.
Syahrin, M. A. (2018a). Menakar Kedaulatan Negara dalam Perspektif Keimigrasian. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 18(1), 43–57.
Syahrin, M. A. (2018b). Penerapan Wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil dalam Melakukan Penyidikan Tindak Pidana Keimigrasian. Seminar Hukum Nasional, 4(1), 25–49.
Syahrin, M. A. (2018c). Pro dan Kontra Penerbitan Perpres No. 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Bhumi Pura, 3(1), 22–25. res_No_20_Tahun_2018_tentang_Penggunaan_Tenaga_Kerja_Asing
Syahrin, M. A. (2018d). Refleksi Hukum Implementasi Kebijakan Bebas Visa Kunjungan dalam Perspektif Keimigrasian. Fiat Justicia, 4(2), 155–169.
Syahrin, M. A. (2019a). Politik Hukum Keimigrasian Indonesia: Studi Pendekatan Sejarah dan Kontemporer. Sol Justicia, 2(1), 43–68.
Syahrin, M. A. (2019b). Teori Kebijakan Selektif Keimigrasian. Opinio Juris, 9(4), 26–27.
Syahrin, M. A., Arifin, R., & Nursanto, G. A. (2018). Regulasi Pemeriksaan Keimigrasian di Indonesia (1st ed.). Depok: Politeknik Imigrasi.
Syahrin, M. A., & Irsan. (2018). Law Enforcement of Foreign Workers Abusing Immigration Residence Permit: Case Studies on Energy and Mining Companies. In International Conference on Energy and Mining Law (Vol. 59, pp. 184–189).
Wibawati, S. W., Sari, M. I., & Sulistyani, Y. A. (2018). Potensi Dan Tantangan One Belt One Road (Obor) Bagi Kepentingan Nasional Indonesia Di Bidang Maritim. Jurnal Kajian Wilayah.

Justicia Sains : Jurnal Ilmu Hukum is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
