FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN KAWASAN INDUSTRI DI SUMATERA UTARA
Abstract
Pembangunan kawasan industri menjadi faktor dari peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan meningkatkan jumlah tenaga kerja sektor industri terhadap total tenaga kerja secara nasional. Dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyakat di suatu wilayah mengalami perubahan kondisi sosial yang diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran yang masih belum teratasi oleh pemerintah. Semakin banyak jumlah penduduk menunjukkan jumlah tenaga kerja terhadap keberadaan industrialisasi akan semakin bertambah. Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan industri mempunyai peranan penting dalam peningkatan output perekonomian dan penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.
Â
Â
Â
Keywords
Penduduk; Pengangguran; Industri; PDRB
References
Amalia, F. (2012). Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Bone Bolango Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk Pdrb. Etikonomi, 11(2), 196–207. https://doi.org/10.15408/etk.v11i2.1893
Andreas Rasu, Noortje Marsellanie Benu, E. P. M. (2017). Dampak Industri PT. Global Coconut ………………………… ... (Andreas Rasu, Noortje Benu, Elsje Manginsela ). 13, 99–112.
Damodar N. Gujarati and Dawn C. Porter. (2012). Dasar–dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.
Djojodipuro, M. (1992). Teori lokasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Fattah, S., & Rahman, A. (2013). Analysis of Regional Economic Development in the Regency / Municipality at South Sulawesi Province In Indonesia. Journal of Economics and Sustaonable Development, 4(1), 1–10.
Kemenperin. (2010). Lampiran Permenperin No. 35/M-IND/PER/3/2010 Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri. Kementrian Perindustrian, (35).
Klosterman, R. (1990). Community Analysis and Planning Techniques (50185th Ed). Rowman & Littlefield Publishers.
Lincolin Arsyad. (2016). Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah (Edisi Keti). Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi, D. (2012). Manajemen perwilayahan industri. Jakarta: Leuser Cita Pustaka.
Tetty, S., & Yeni, S. (2019). Analisis Determinan Pertumbuhan Industri Provinsi Sumatera Utara. 3(2), 100–109.
UNIDO. (2012). Europe and Central Asia Regional Conference on Industrial Parks. 79.
Vidová, J. (2010). Industrial parks - history, present and its influence to the employment. Review of Economic Perspectives, 10(1), 41–58. https://doi.org/10.2478/v10135-009-0008-1
Widarjono, A. (2013). Ekonometrika. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Zhou, D., & Huang, M. (2019). The Research on Coupling Level Difference and Path of Human Capital and Economic Growth in China’s Five Urban Agglomerations. 85(Icoeme), 223–234. https://doi.org/10.2991/icoeme-19.2019.44
DOI: https://doi.org/10.24967/ekombis.v4i1.455
Article Metrics
Abstract view : 2268 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 805 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Nina Purnasari, Friska Darnawaty

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract
Pembangunan kawasan industri menjadi faktor dari peningkatan pertumbuhan ekonomi, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan meningkatkan jumlah tenaga kerja sektor industri terhadap total tenaga kerja secara nasional. Dengan meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan pendapatan masyakat di suatu wilayah mengalami perubahan kondisi sosial yang diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran yang masih belum teratasi oleh pemerintah. Semakin banyak jumlah penduduk menunjukkan jumlah tenaga kerja terhadap keberadaan industrialisasi akan semakin bertambah. Hasil analisis menunjukkan bahwa kawasan industri mempunyai peranan penting dalam peningkatan output perekonomian dan penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.
Â
Â
Â
Keywords
References
Amalia, F. (2012). Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian Wilayah Kabupaten Bone Bolango Dengan Pendekatan Sektor Pembentuk Pdrb. Etikonomi, 11(2), 196–207. https://doi.org/10.15408/etk.v11i2.1893
Andreas Rasu, Noortje Marsellanie Benu, E. P. M. (2017). Dampak Industri PT. Global Coconut ………………………… ... (Andreas Rasu, Noortje Benu, Elsje Manginsela ). 13, 99–112.
Damodar N. Gujarati and Dawn C. Porter. (2012). Dasar–dasar Ekonometrika. Jakarta: Salemba Empat.
Djojodipuro, M. (1992). Teori lokasi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Fattah, S., & Rahman, A. (2013). Analysis of Regional Economic Development in the Regency / Municipality at South Sulawesi Province In Indonesia. Journal of Economics and Sustaonable Development, 4(1), 1–10.
Kemenperin. (2010). Lampiran Permenperin No. 35/M-IND/PER/3/2010 Tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri. Kementrian Perindustrian, (35).
Klosterman, R. (1990). Community Analysis and Planning Techniques (50185th Ed). Rowman & Littlefield Publishers.
Lincolin Arsyad. (2016). Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah (Edisi Keti). Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi, D. (2012). Manajemen perwilayahan industri. Jakarta: Leuser Cita Pustaka.
Tetty, S., & Yeni, S. (2019). Analisis Determinan Pertumbuhan Industri Provinsi Sumatera Utara. 3(2), 100–109.
UNIDO. (2012). Europe and Central Asia Regional Conference on Industrial Parks. 79.
Vidová, J. (2010). Industrial parks - history, present and its influence to the employment. Review of Economic Perspectives, 10(1), 41–58. https://doi.org/10.2478/v10135-009-0008-1
Widarjono, A. (2013). Ekonometrika. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Zhou, D., & Huang, M. (2019). The Research on Coupling Level Difference and Path of Human Capital and Economic Growth in China’s Five Urban Agglomerations. 85(Icoeme), 223–234. https://doi.org/10.2991/icoeme-19.2019.44
Ekombis Sains: Jurnal Ekonomi, Keuangan dan Bisnis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License