ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN TERHADAP BEBAN HORIZONTAL PADA GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DADI TJOKRO DIPO BANDAR LAMPUNG
Abstract
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional beban Pengaruh beban horizontal merupakan salah satu hal yang penting untuk dianalisis karena efek yang ditimbulkan terhadap bangunan dapat membahayakan manusia.Oleh karenanya diperlukan perancangan yang baik agar dapat mengurangi tingkat kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkan. Dalam penelitian ini gedung yang ditinjau adalah gedung berlantai 4 yang merupakan gedung rawat inap rumah sakit dadi tjokrodipo Bandar lampung . dalam aspek penelitian ini menggunakan metode dinamik respon spektrum dan menggunakan software ETABS 2016. Perhitungan struktur mengacu pada SNI 2847-2013 untuk desain beton bertulang, SNI 1726-2012 untuk desain tehadap gempa dan SNI 1727-2013 untuk pembebanan pada struktur. Perhitungan struktur gedung ditinjau terhadap beban horizontal. Perhitungan yang dilakukan meliputi elemen pelat, balok, kolom,. Digunakan aplikasi ETABS 2016 untuk membantu perhitungan gaya dalam elemen struktur. metode dinamik respon spektrum didapatkan nilai percepatan desain pada periode pendek sebesar 0,517g sedangkan parameter percepatan desain pada periode 1 detik didapatkan nilai 0,220g. Hasil perhitungan periode fundamental dengan nilai T ijn maksimal sebesar 1,104 detik dan hasil dari cek keamanan struktur dengan ETABS diperoleh T=0,84 detik. Hasil evaluasi untuk penulangan kolom K1 50x50 didapatkan diameter besi 22 sedangkan dari perencana diameter 25, untuk kolom K3 30x30 didapatkan diameter besi D19 sedangkan dari perencana diameter besi 22.Untuk struktur balok BI 30x50 didapatkan diameter besi 16 sedangkan dari perencana diameter besi 19.
Keywords
Beban Horizontal; Beton Bertulang; ETABS; Struktur
References
Budiono B, Supriatna L. 2011. Studi Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa dengan Menggunakan SNI 03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-201X. Bandung: ITB Press.
Febrianti NIC. 2014. Analisis Peak Ground Acceleration (PGA) di Sumatra Barat akibat gempa bumi Tektonik tahun 2000-2012 dengan maagnitudo lebihDari 7.0 SR. Jurnal Fisika. 3(2). Pp 80-83.
McCormac JC. 2004. Desain Beton Bertulang. Jilid ke-1. Sumargo, penerjemah; Simarmata L, editor. Jakarta: Erlangga.
Nasution A 2009. Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang. Bandung: ITB.
Pamungkas A. 2009. Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa. Surabaya: ITS Press.
Pranata YA. 2006. “Evaluasi Kinerja Beton Bertulang Tahan Gempa dengan Pushver Analysis (Sesuai ATC-40, FEMA 356 dan FEMA 440). Jurnal k Sipil Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha.13(15). Pp12-18.
Pratama F, Agus SB, Wibowo. 2014. Evaluasi Kinerja Struktur Gedung 10 Lantai Dengan Analisis Time History Pada Tinjauan Drift dan Displacement Menggunakan Software Etabs. Matriks Teknik Sipil. 4(1). Pp 377-384.
DOI: https://doi.org/10.24967/teksis.v4i1.635
Article Metrics
Abstract view : 1935 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 4252 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Abstract
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan professional beban Pengaruh beban horizontal merupakan salah satu hal yang penting untuk dianalisis karena efek yang ditimbulkan terhadap bangunan dapat membahayakan manusia.Oleh karenanya diperlukan perancangan yang baik agar dapat mengurangi tingkat kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkan. Dalam penelitian ini gedung yang ditinjau adalah gedung berlantai 4 yang merupakan gedung rawat inap rumah sakit dadi tjokrodipo Bandar lampung . dalam aspek penelitian ini menggunakan metode dinamik respon spektrum dan menggunakan software ETABS 2016. Perhitungan struktur mengacu pada SNI 2847-2013 untuk desain beton bertulang, SNI 1726-2012 untuk desain tehadap gempa dan SNI 1727-2013 untuk pembebanan pada struktur. Perhitungan struktur gedung ditinjau terhadap beban horizontal. Perhitungan yang dilakukan meliputi elemen pelat, balok, kolom,. Digunakan aplikasi ETABS 2016 untuk membantu perhitungan gaya dalam elemen struktur. metode dinamik respon spektrum didapatkan nilai percepatan desain pada periode pendek sebesar 0,517g sedangkan parameter percepatan desain pada periode 1 detik didapatkan nilai 0,220g. Hasil perhitungan periode fundamental dengan nilai T ijn maksimal sebesar 1,104 detik dan hasil dari cek keamanan struktur dengan ETABS diperoleh T=0,84 detik. Hasil evaluasi untuk penulangan kolom K1 50x50 didapatkan diameter besi 22 sedangkan dari perencana diameter 25, untuk kolom K3 30x30 didapatkan diameter besi D19 sedangkan dari perencana diameter besi 22.Untuk struktur balok BI 30x50 didapatkan diameter besi 16 sedangkan dari perencana diameter besi 19.
Keywords
References
Budiono B, Supriatna L. 2011. Studi Komparasi Desain Bangunan Tahan Gempa dengan Menggunakan SNI 03-1726-2002 dan RSNI 03-1726-201X. Bandung: ITB Press.
Febrianti NIC. 2014. Analisis Peak Ground Acceleration (PGA) di Sumatra Barat akibat gempa bumi Tektonik tahun 2000-2012 dengan maagnitudo lebihDari 7.0 SR. Jurnal Fisika. 3(2). Pp 80-83.
McCormac JC. 2004. Desain Beton Bertulang. Jilid ke-1. Sumargo, penerjemah; Simarmata L, editor. Jakarta: Erlangga.
Nasution A 2009. Analisis dan Desain Struktur Beton Bertulang. Bandung: ITB.
Pamungkas A. 2009. Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa. Surabaya: ITS Press.
Pranata YA. 2006. “Evaluasi Kinerja Beton Bertulang Tahan Gempa dengan Pushver Analysis (Sesuai ATC-40, FEMA 356 dan FEMA 440). Jurnal k Sipil Teknik Sipil Universitas Kristen Maranatha.13(15). Pp12-18.
Pratama F, Agus SB, Wibowo. 2014. Evaluasi Kinerja Struktur Gedung 10 Lantai Dengan Analisis Time History Pada Tinjauan Drift dan Displacement Menggunakan Software Etabs. Matriks Teknik Sipil. 4(1). Pp 377-384.


Teknika Sains: Jurnal Ilmu Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License









Fery Hendi Jaya