PERENCANAAN DAN PEMANFAATAN PENAMPUNG AIR HUJAN SKALA UNIT RUMAH DI PERUMAHAN LABUHAN ALAM RESIDENCE BANDAR LAMPUNG

Anwar Anwar

Abstract


Ketersedian air bersih tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah penduduk, sehingga perlu adanya strategi untuk menyediakan air bersih. Salah satu upaya adalah dengan meggunakan penampung air hujan.  Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan volume penampung air  hujan  untuk  skala  rumah  tangga  dan   memodifikasi  alat  filter  sederhana  untuk memperbaiki kualitas air hujan. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data berupa data curah hujan harian maksimum serta kualitas air hujan. Data curah hujan digunakan untuk menentukan dimensi penampung air hujan yang disimulasika dengan neraca air. Air hujan yang telah disaring menggunakan filter sederhana, kemudian diuji kualitasnya. Air hujan dimanfaatkan jika kualitasnya sudah memenuhi baku mutu kelas  II.  Material filter  yang digunakan adalah spon, kapas, ijuk, kerikil, karbon aktif, serta zeolit. Kapasitas penampung air hujan yang disimulasikan dengan neraca air adalah 250lt, 330lt, 500lt, 1000lt, 1500lt, 2000lt, 2500lt, dan 3000lt. Volume bak penampung air hujan yang terpilih adalah 330lt berdasarkan rata – rata pemenuhan kebutuhan. Modifikasi filter sederhana mampu meningkatkan kualitas fisika air hujan dengan susunan dan ketebalanyang telah ditentukan.


Keywords


Air hujan; Filter; Kebutuhan domestik; Penampung air hujan

References


Alamsyah S. 2006. Merakit Sendiri Alat Penjernih Air untuk Rumah Tangga. Jakarta: Kawan Pustaka.

Daulay N, Terunajaya. 2016. Pemanenan air hujan (rain water harvesting) sebagai alternatif pengelolaan sumber daya air di rumah tangga. Jurnal Teknik Sipil. 1(1). Pp 1-8.

Fachrudin, Setiawan BI, Prastowo, Mustafril. 2015. Pemanenan air hujan menggunakan konsep zero runoff system (ZROS) dalam pengelolaan lahan pala berkelanjutan. Jurnal Teknik Sipil. 22(2). Pp 127-136.

Harsoyo B. 2010. Teknik pemanenan air hujan (rain water harvesting) sebagai alternatif upaya penyelamatan sumberdaya air di wilayah DKI Jakarta. Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca. 11(2). Pp 29-39.

Hermawan E. 2010. Pengelompokan pola curah hujan yang terjadi di beberapa kawasan Pulau Sumatera berbasis hasil analisis teknik spektral. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. 11(2). Pp 75-85.

Karolita M, Koesmartadi Ch. 2013. Teknologi pemanenan air hujan pada perancangan arsitektur rumah tinggal Heinz Frick. Jurnal Tesa Arsitektur. 11(2). Pp 108-116.

Nugroho W, Purwoto S. 2013. Removal klorida TDS, dan besi pada air payau melalui penukaran ion dan filtrasi campuran zeolit aktif dengan karbon aktif. Jurnal Teknik Waktu.11(1). Pp 47-59.

Sutrisno E, Siregar YI, Nofrizal. 2016. Pengembangan sistem pemanenan air hujan untuk penyediaan air bersih di Selatpanjang Riau. Dinamika Lingkungan Indonesia. 3(1). Pp 1-8.

Untari T, Kusnandi J. 2015. Pemanfaatan air hujan sebagai air layak konsumsi di Kota Malang dengan metode modifikasi filtrasi sederhana. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(4). Pp 1492-1502.

Wijaya HK, Prastowo, Sapei A. Pandjaitan NH. 2014. Analisis kriteria rancangan hidraulika pada pemanfaatan air limpasan untuk air baku di kawasan perumahan. Jurnal Teknik Hidraulik. 5(1). Pp 1-98.

Yang JS, Han M, Choi J. 2010. Comparison of the microbiological and chemical characterization of harvested rainwater and reservoir water as alternative water resources. Science of the Total Environment. 408(4). Pp 896-905.

Yulistyorini A. 2011. Pemanenan air hujan sebagai alternatif pengelolaan sumber daya air di perkotaan. Teknologi dan Kejuruan. 34(1). Pp 105-114.




DOI: https://doi.org/10.24967/teksis.v4i1.633

Article Metrics

Abstract view : 1200 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 2091 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Teknika Sains: Jurnal Ilmu Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License