ANALISIS STABILITAS STRUKTUR ABUTMENT PADA JEMBATAN WAY TALANG MULYA KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN
Abstract
Abutment merupakan salah satu bagian dari struktur bangunan bawah jembatan yang berfungsi untuk meneruskan beban dan gaya dari struktur bangunan atas jembatan ke pondasi. Dari pondasi, beban dan gaya tersebut disalurkan ke tanah. Mengingat pentingnya struktur Abutment, maka pada perencanaan jembatan desain Abutment harus bisa mengakomodir beban dan gaya yang bekerja dari struktur atas maupun abutment itu sendiri. Peraturan pembebanan yang digunakan dalam perhitungan stabilitas abutment ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) RSNI T-02-2005. Standar ini membahas masalah beban dan gaya-gaya lainnya yang dapat menjadi petunjuk dalam merencanakan suatu konstruksi jembatan. Gaya guling dan gaya geser merupakan gaya utama yang bekerja pada abutment. Jika abutment tidak dapat menahan kedua gaya tersebut maka abutment akan mengalami keruntuhan. Setelah dilakukan perhitungan stabilitas dengan menggunakan kombinasi beban dan gaya yang bekerja, maka Jembatan Way Talang Mulya aman terhadap pengaruh gaya guling dan gaya geser melebihi nilai angka aman yang telah diisyaratkan, nilai yang disyaratkan untuk gaya guling adalah 2,2, sedangkan untuk gaya geser adalah 1,1.  Stabilitas guling arah x menghasilkan angka 2,47 lebih dari 2,2. Stabilitas guling arah y menghasilkan angka 8,75 lebih dari 2,2. Stabilitas geser arah x menghasilkan angka 1,81 lebih dari 1,1. Stabilitas geser arah y menghasilkan angka 4,14 lebih dari 1,1. Daya dukung tanah terhadap pondasi telapak abutment melebihi dari nilai tegangan izin, dengan nilai tegangan ijin 170,91 kN/m2, sedangkan nilai daya dukung tanah 416,78 kN/m2 .
Â
References
Cristady, Hary. 1992. Mekanika Tanah 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Cristady, Hary. 1994. Mekanika Tanah 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Standardisasi Nasional. 2004. RSNI T-12-2004. Perencanaan struktur beton untuk jembatan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional. 2005. RSNI T-02-2005. Standar Pembebanan untuk Jembatan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional, 2008. SNI 2833-2008. Standar Perencanaan Gempa untuk Jembatan, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Bambang Supriyadi dan Agus Setyo Muntohar. 2007. Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset.
Departemen Pekerjaan Umum. SNI. No: 1748-1989-F (Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang s/d 25 M Untuk Beban BM 100).
Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Bridge Design Engineer (BDE) - 04. Perencanaan Bangunan Bawah Jembatan.
DOI: https://doi.org/10.24967/teksis.v3i2.630
Article Metrics
Abstract view : 2586 times
PDF : 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Abstract
Abutment merupakan salah satu bagian dari struktur bangunan bawah jembatan yang berfungsi untuk meneruskan beban dan gaya dari struktur bangunan atas jembatan ke pondasi. Dari pondasi, beban dan gaya tersebut disalurkan ke tanah. Mengingat pentingnya struktur Abutment, maka pada perencanaan jembatan desain Abutment harus bisa mengakomodir beban dan gaya yang bekerja dari struktur atas maupun abutment itu sendiri. Peraturan pembebanan yang digunakan dalam perhitungan stabilitas abutment ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) RSNI T-02-2005. Standar ini membahas masalah beban dan gaya-gaya lainnya yang dapat menjadi petunjuk dalam merencanakan suatu konstruksi jembatan. Gaya guling dan gaya geser merupakan gaya utama yang bekerja pada abutment. Jika abutment tidak dapat menahan kedua gaya tersebut maka abutment akan mengalami keruntuhan. Setelah dilakukan perhitungan stabilitas dengan menggunakan kombinasi beban dan gaya yang bekerja, maka Jembatan Way Talang Mulya aman terhadap pengaruh gaya guling dan gaya geser melebihi nilai angka aman yang telah diisyaratkan, nilai yang disyaratkan untuk gaya guling adalah 2,2, sedangkan untuk gaya geser adalah 1,1.  Stabilitas guling arah x menghasilkan angka 2,47 lebih dari 2,2. Stabilitas guling arah y menghasilkan angka 8,75 lebih dari 2,2. Stabilitas geser arah x menghasilkan angka 1,81 lebih dari 1,1. Stabilitas geser arah y menghasilkan angka 4,14 lebih dari 1,1. Daya dukung tanah terhadap pondasi telapak abutment melebihi dari nilai tegangan izin, dengan nilai tegangan ijin 170,91 kN/m2, sedangkan nilai daya dukung tanah 416,78 kN/m2 .
Â
References
Cristady, Hary. 1992. Mekanika Tanah 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Cristady, Hary. 1994. Mekanika Tanah 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Badan Standardisasi Nasional. 2004. RSNI T-12-2004. Perencanaan struktur beton untuk jembatan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standardisasi Nasional. 2005. RSNI T-02-2005. Standar Pembebanan untuk Jembatan. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Badan Standarisasi Nasional, 2008. SNI 2833-2008. Standar Perencanaan Gempa untuk Jembatan, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Bambang Supriyadi dan Agus Setyo Muntohar. 2007. Jembatan. Yogyakarta: Beta Offset.
Departemen Pekerjaan Umum. SNI. No: 1748-1989-F (Spesifikasi Konstruksi Jembatan Tipe Balok T Bentang s/d 25 M Untuk Beban BM 100).
Departemen Pekerjaan Umum. 2007. Bridge Design Engineer (BDE) - 04. Perencanaan Bangunan Bawah Jembatan.

Teknika Sains: Jurnal Ilmu Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
