Identifikasi Potensi Wilayah Banjir Kampus Politeknik Negeri Lampung dengan Pendekatan Geospasial
Abstract
Kampus Politeknik Negeri Lampung dilalui oleh Sungai Way Kandis dan merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) dari Sungai Way Kandis. Penataan ruang kampus perlu mempertimbangkan letak wilayah kampus sebagai DAS Sungai Way Kandis tempat air mengalir dan tergenang, menjadikan wilayah kampus menjadi rawan terkena banjir. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi banjir di wilayah Kampus Polinela, mengidentifikasi potensi banjir pada wilayah kampus sesuai dengan wilayah administasinya dan sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam pembangunan yang akan dilakukan. Proses identifikasi potensi banjir yang dilakukan memerlukan bahan yaitu peta administrasi, peta bentuk lahan, peta kelerengan, peta jenis tanah, peta curah hujan, dan peta jaringan drainase yang diolah menggunakan pendekatan geospasial dengan menggunakan ArcGIS 10.8. Hasil analisis dari perhitungan scoring dan overlay yang dilakukaan dapat disimpulkan bahwa Areal Polinela didominasi dengan kelas kerawanan banjir tinggi seluas 0,3435 km2 atau 98,14 persen dari keseluruhan luas Polinela. Sedangkan berdasarkan administrasi wilayah Polinela didominasi oleh kategori tinggi yang terletak di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan seluas 0,2941 Km2 atau 84,03 persen dari keseluruhan luas areal Polinela. Penanggulangan untuk pencegahan banjir perlu dilakukan dengan melakukan konservasi di daerah hulu sungai secara terintegrasi dan Kampus Polinela yang merupakan DAS Sungai Way Kandis perlu melakukan kerjasama dengan instasi-instansi terkait untuk melakukan pencegahan terjadinya banjir.
Keywords
Banjir; Daerah Aliran Sungai; Geospasial
References
[1] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, “Lampiran 2 : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.†2015.
[2] Kementerian Lingkungan Hidup, “Pengembangan Pedoman Evaluasi Pemanfaatan Ruang : Penyempurnaan Lampiran Permen LH 17/2009.†Deputi Bidang Tata Lingkungan, 2010.
[3] M. Syarifudin and K. S. Utomo, “Perbandingan Perkiraan Debit Puncak Banjir Menggunakan Metode Nakayasu dan Metode FSR Jawa Sumatera untuk DAS Dombo Sayung,†Reka Buana J. Ilm. Tek. Sipil dan Tek. Kim., vol. 5, no. 2, pp. 135–146, 2020.
[4] A. Rosyidie, “Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan,†J. Perenc. Wil. dan kota, vol. 24, no. 3, pp. 241–249, 2013.
[5] S. D. Rizki, “Analisis Kapasitas Simpan Air di Wilayah Kampus IPB Dramaga, Bogor,†Institut Pertanian Bogor, 2012.
[6] D. Kuswadi, I. Zulkarnain, and S. Suprapto, “Identifikasi Wilayah Rawan Banjir Kota Bandar Lampung Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG),†J. Ilm. Tek. Pertanian-TekTan, vol. 6, no. 1, pp. 22–33, 2014.
[7] T. H. Tyas, S. Sutisna, M. Supriyatno, S. Maarif, and A. F. Fikri, “Penanganan Bencana Banjir di Kota Kediri Melalui Mitigasi Non-Struktural Guna Mendukung Keamanan Insani,†J. Pembang. Wil. dan Kota, vol. 18, no. 2, pp. 178–191, 2021.
[8] N. Bashit, S. Susanti, Z. Ariany, and A. Syakur, “Pelatihan Penggunaan Software QuantumGIS Untuk Peningkatan Kualitas Data Geospasial Desa Karanganyar,†J. Pasopati, vol. 2, no. 3, 2020.
[9] A. Primayuda, “Pemetaan Daerah Rawan dan Resiko Banjir Menggunakan Informasi Geografis (Studi Kasus Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur),†Institut Pertanian Bogor, 2006.
[10] A. Purnama, “Pemetaan Kawasan Rawan Banjir di Daerah Aliran Sungai Cisadane Menggunakan Sistem Informasi Geografis,†Institut Pertanian Bogor, 2008.
[11] W. Y. Utomo, “Pemetaan Kawasan Berpotensi Banjir di DAS Kaligarang Semarang dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis,†Institut Pertanian Bogor, 2004.
[12] D. A. Nugroho and W. Handayani, “Kajian Faktor Penyebab Banjir dalam Perspektif Wilayah Sungai: Pembelajaran Dari Sub Sistem Drainase Sungai Beringin,†J. Pembang. Wil. Kota, vol. 17, no. 2, pp. 119–136, 2021.
DOI: https://doi.org/10.24967/teksis.v9i2.3540
Article Metrics
Abstract view : 1100 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 462 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Abstract
Kampus Politeknik Negeri Lampung dilalui oleh Sungai Way Kandis dan merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) dari Sungai Way Kandis. Penataan ruang kampus perlu mempertimbangkan letak wilayah kampus sebagai DAS Sungai Way Kandis tempat air mengalir dan tergenang, menjadikan wilayah kampus menjadi rawan terkena banjir. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi potensi banjir di wilayah Kampus Polinela, mengidentifikasi potensi banjir pada wilayah kampus sesuai dengan wilayah administasinya dan sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam pembangunan yang akan dilakukan. Proses identifikasi potensi banjir yang dilakukan memerlukan bahan yaitu peta administrasi, peta bentuk lahan, peta kelerengan, peta jenis tanah, peta curah hujan, dan peta jaringan drainase yang diolah menggunakan pendekatan geospasial dengan menggunakan ArcGIS 10.8. Hasil analisis dari perhitungan scoring dan overlay yang dilakukaan dapat disimpulkan bahwa Areal Polinela didominasi dengan kelas kerawanan banjir tinggi seluas 0,3435 km2 atau 98,14 persen dari keseluruhan luas Polinela. Sedangkan berdasarkan administrasi wilayah Polinela didominasi oleh kategori tinggi yang terletak di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan seluas 0,2941 Km2 atau 84,03 persen dari keseluruhan luas areal Polinela. Penanggulangan untuk pencegahan banjir perlu dilakukan dengan melakukan konservasi di daerah hulu sungai secara terintegrasi dan Kampus Polinela yang merupakan DAS Sungai Way Kandis perlu melakukan kerjasama dengan instasi-instansi terkait untuk melakukan pencegahan terjadinya banjir.
Keywords
References
[1] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, “Lampiran 2 : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 12/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.†2015.
[2] Kementerian Lingkungan Hidup, “Pengembangan Pedoman Evaluasi Pemanfaatan Ruang : Penyempurnaan Lampiran Permen LH 17/2009.†Deputi Bidang Tata Lingkungan, 2010.
[3] M. Syarifudin and K. S. Utomo, “Perbandingan Perkiraan Debit Puncak Banjir Menggunakan Metode Nakayasu dan Metode FSR Jawa Sumatera untuk DAS Dombo Sayung,†Reka Buana J. Ilm. Tek. Sipil dan Tek. Kim., vol. 5, no. 2, pp. 135–146, 2020.
[4] A. Rosyidie, “Banjir: Fakta dan Dampaknya, Serta Pengaruh dari Perubahan Guna Lahan,†J. Perenc. Wil. dan kota, vol. 24, no. 3, pp. 241–249, 2013.
[5] S. D. Rizki, “Analisis Kapasitas Simpan Air di Wilayah Kampus IPB Dramaga, Bogor,†Institut Pertanian Bogor, 2012.
[6] D. Kuswadi, I. Zulkarnain, and S. Suprapto, “Identifikasi Wilayah Rawan Banjir Kota Bandar Lampung Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG),†J. Ilm. Tek. Pertanian-TekTan, vol. 6, no. 1, pp. 22–33, 2014.
[7] T. H. Tyas, S. Sutisna, M. Supriyatno, S. Maarif, and A. F. Fikri, “Penanganan Bencana Banjir di Kota Kediri Melalui Mitigasi Non-Struktural Guna Mendukung Keamanan Insani,†J. Pembang. Wil. dan Kota, vol. 18, no. 2, pp. 178–191, 2021.
[8] N. Bashit, S. Susanti, Z. Ariany, and A. Syakur, “Pelatihan Penggunaan Software QuantumGIS Untuk Peningkatan Kualitas Data Geospasial Desa Karanganyar,†J. Pasopati, vol. 2, no. 3, 2020.
[9] A. Primayuda, “Pemetaan Daerah Rawan dan Resiko Banjir Menggunakan Informasi Geografis (Studi Kasus Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur),†Institut Pertanian Bogor, 2006.
[10] A. Purnama, “Pemetaan Kawasan Rawan Banjir di Daerah Aliran Sungai Cisadane Menggunakan Sistem Informasi Geografis,†Institut Pertanian Bogor, 2008.
[11] W. Y. Utomo, “Pemetaan Kawasan Berpotensi Banjir di DAS Kaligarang Semarang dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis,†Institut Pertanian Bogor, 2004.
[12] D. A. Nugroho and W. Handayani, “Kajian Faktor Penyebab Banjir dalam Perspektif Wilayah Sungai: Pembelajaran Dari Sub Sistem Drainase Sungai Beringin,†J. Pembang. Wil. Kota, vol. 17, no. 2, pp. 119–136, 2021.

Teknika Sains: Jurnal Ilmu Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
