Alternatif Pemenuhan Kebutuhan Air Sanitasi Dengan Pemanfaatan Air Hujan Pada Atap Gedung Kampus Teaching Factory Di Politeknik Negeri Sriwijaya

Ayu Marlina, Vionadwiuchtia Idrat, Wardatul Jamilah

Abstract


Kampus Teaching Factory di jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya, yang berlokasi di Keramasan, telah selesai dibangun dan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2024/2025. Karena fasilitas ini masih baru, manajemen pelaksanaannya perlu mendapatkan perhatian khusus. Salah satu fasilitas penting di lingkungan gedung pembelajaran adalah kamar kecil dan Water Closet yang memenuhi standar baik serta ketersediaan air bersih. Fasilitas air bersih yang tersedia untuk karyawan, dosen, dan mahasiswa diharapkan dapat menunjang aktivitas di kampus. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan air bersih adalah sistem penampungan air hujan. Metode ini bekerja dengan mengumpulkan air yang terakumulasi didalam penampungan, lalu digunakan sebagai alternatif sumber air. Penghitungan dilakukan berdasarkan volume ketersediaan dan kebutuhan air. Dari luas atap yang ada, ketersediaan air pertahun mencapai 3507 m kubik dengan rata-rata 292 m kubik per bulan. Sementara itu, kebutuhan air sanitasi pertahun adalah 2621 m kubik dengan rata-rata 218 m kubik per bulan. Meskipun ada tiga bulan di mana ketersediaan air tidak mencukupi, sistem ini tetap mampu menggantikan pasokan air PDAM sebesar 85 persen hingga 97 persen.


Keywords


Kebutuhan Air; Ketersediaan Air; Pemanfaatan Air Hujan

References


[1] A. S. Nafisa and S. Nurhalimah, “Penerapan Sanitasi dan Higiene pada Proses Produksi Air Minum dalam Kemasan (AMDK),†Karimah Tauhid, vol. 3, no. 10, pp. 10950–10960, 2024.

[2] R. Wigati, E. Mina, R. I. Kusuma, H. B. B. Kuncoro, W. Fathonah, and N. R. Ruyani, “Implementasi pemanenan air hujan (rainwater harvesting) pada masa Pandemi Covid-19 di Kota Serang,†Dharmakarya J. Apl. Ipteks Untuk Masy., vol. 11, no. 1, pp. 78–85, 2022.

[3] M. E. Widyastuti, “Potensi Penerapan Low Impact Development (Lid) Berbasis Infiltrasi Di Kelurahan Caturtunggal, Depok, Sleman,†Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2021.

[4] S. Qomariyah, S. Solichin, and A. Putri, “Analisis Pemanfaatan Air Hujan Dengan Metode Penampungan Air Hujan Untuk Kebutuhan Pertamanan Dan Toilet Gedung IV Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta (Studi Kasus: Gedung IV Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret, Surakarta),†Matriks Tek. Sipil, vol. 4, no. 2, 2016.

[5] Menteri Kesehatan Republik Indonesia, “Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum,†[Online]. Available: https://betterwork.org/wp-content/uploads/762-2-Kepmenkes_907-MENKES-SK-VII-2002_SYARAT_DAN_PENGAWASAN_KUALITAS_AIR_MINUM.pdf.

[6] J. Martha, “Isu Kelangkaan air dan ancamannya terhadap keamanan global,†JIPSI-Jurnal Ilmu Polit. dan Komun. UNIKOM, vol. 7, 2018.

[7] M. C. Sutandi, “Penelitian Air Bersih di PT. Summit Plast Cikarang,†J. Tek. Sipil, vol. 8, no. 2, pp. 133–141, 2012.

[8] N. Oktavianisya, S. Aliftitah, and L. Hasanah, “Pemberdayaan Masyarakat dalam Penggunaan Air Bersih dan Air Minum di Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng,†JAPI (Jurnal Akses Pengabdi. Indones., vol. 5, no. 2, pp. 98–107, 2020.

[9] B. Chandra, Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2007.




DOI: https://doi.org/10.24967/teksis.v9i2.3534

Article Metrics

Abstract view : 849 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 416 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Teknika Sains: Jurnal Ilmu Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License