Analisis Ketersediaan Air Embung sebagai Sumber untuk Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi Pekon Podosari Kabupaten Pringsewu
Abstract
Embung yang terletak di Pekon Podosari, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung dibangun pada tahun 2014 oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Embung ini hanya menampung air hujan dan tidak ada sumber air lain yang ditampung. Desa ini merupakan salah satu contoh wilayah yang selalu mengalami ancaman kekeringan pada musim kemarau sehingga berdampak pada kebutuhan air irigasi pada lahan sawah warga di pekon tersebut. Tujuan yang diharapkan dalam skripsi ini adalah dapat mengetahui ketersediaan air yang dimiliki oleh embung podosari, mengetahui kebutuhan air irigasi pada pekon podosari, dan mengetahui pola tanam yang cocok untuk daerah irigasi pekon podosari. Dalam hal ini, untuk mengetahui pola tanam yang cocok untuk lahan pertanian di pekon Podosari dibutuhkan analisis tentang ketersediaan air embung sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Podosari. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data terkait, berupa data curah hujan, data klimatologi, dan data topografi. Dalam metode ini dilakukan perhitungan ketersediaan air menggunakan metode F.J Mock. Diperlukan beberapa tahapan yaitu dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang selanjutnya dihitung untuk mendapatkan nilai ketersediaan air terhadap kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Podosari. Dari hasil perhitungan, di dapat nilai debit ketersediaan air pada embung podosari paling tinggi adalah pada bulan Februari 1, yaitu sebesar 0,190 m3/detik, sedangkan debit yang paling rendah adalah pada bulan Agustus 1, yaitu sebesar 0,022 m3/detik. Untuk alternatif ke 6 diperoleh pola tanam padi-palawija, pengolahan tanah padi dimulai pada bulan Januari 1, nilai kebutuhan air irigasi yaitu sebesar 0,106 m3/detik, sedangkan untuk pola tanam palawija dimulai pada bulan Mei 2 dan kebutuhan air yang diperlukan adalah 0,006 m3/detik.
Keywords
Embung, Ketersediaan Air, Kebutuhan Air, Irigasi
References
Dirjen Pekerjaan Umum Cipta Karya. 1996. Pengembangan Kawasan Perkotaan, Kawasan Perdesaan. Dirjen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Irpan, Apdani, dkk. 2013. Analisa Kapasitas Embung untuk Suplai Air Irigasi (Studi Kasus : Desa Sendayan, Kecamatan Kapmar Utara). Universitas Riau. Pekanbaru.
Purwanto, Jazaul Ikhsan. 2017. Jurnal. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta
Sukmanda, Raden Mohamad Barly dan Terunajaya. 2018. Jurnal. Analisa Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Pada Daerah Aliran Sungai Percut Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Di Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Soedibyo. 1993. Teknik Bendungan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Suripun. 2003. Sistem drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : Andi.
Triatmodjo, Bambang. 2008. Hirologi Terapan. Betta Offset. Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.24967/teksis.v5i2.1086
Article Metrics
Abstract view : 2076 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 1786 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Abstract
Embung yang terletak di Pekon Podosari, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung dibangun pada tahun 2014 oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Embung ini hanya menampung air hujan dan tidak ada sumber air lain yang ditampung. Desa ini merupakan salah satu contoh wilayah yang selalu mengalami ancaman kekeringan pada musim kemarau sehingga berdampak pada kebutuhan air irigasi pada lahan sawah warga di pekon tersebut. Tujuan yang diharapkan dalam skripsi ini adalah dapat mengetahui ketersediaan air yang dimiliki oleh embung podosari, mengetahui kebutuhan air irigasi pada pekon podosari, dan mengetahui pola tanam yang cocok untuk daerah irigasi pekon podosari. Dalam hal ini, untuk mengetahui pola tanam yang cocok untuk lahan pertanian di pekon Podosari dibutuhkan analisis tentang ketersediaan air embung sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di daerah irigasi Podosari. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data terkait, berupa data curah hujan, data klimatologi, dan data topografi. Dalam metode ini dilakukan perhitungan ketersediaan air menggunakan metode F.J Mock. Diperlukan beberapa tahapan yaitu dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang selanjutnya dihitung untuk mendapatkan nilai ketersediaan air terhadap kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Podosari. Dari hasil perhitungan, di dapat nilai debit ketersediaan air pada embung podosari paling tinggi adalah pada bulan Februari 1, yaitu sebesar 0,190 m3/detik, sedangkan debit yang paling rendah adalah pada bulan Agustus 1, yaitu sebesar 0,022 m3/detik. Untuk alternatif ke 6 diperoleh pola tanam padi-palawija, pengolahan tanah padi dimulai pada bulan Januari 1, nilai kebutuhan air irigasi yaitu sebesar 0,106 m3/detik, sedangkan untuk pola tanam palawija dimulai pada bulan Mei 2 dan kebutuhan air yang diperlukan adalah 0,006 m3/detik.
Keywords
References
Dirjen Pekerjaan Umum Cipta Karya. 1996. Pengembangan Kawasan Perkotaan, Kawasan Perdesaan. Dirjen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Irpan, Apdani, dkk. 2013. Analisa Kapasitas Embung untuk Suplai Air Irigasi (Studi Kasus : Desa Sendayan, Kecamatan Kapmar Utara). Universitas Riau. Pekanbaru.
Purwanto, Jazaul Ikhsan. 2017. Jurnal. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Bendung Mrican1. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta
Sukmanda, Raden Mohamad Barly dan Terunajaya. 2018. Jurnal. Analisa Ketersediaan Dan Kebutuhan Air Pada Daerah Aliran Sungai Percut Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Di Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Soedibyo. 1993. Teknik Bendungan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Suripun. 2003. Sistem drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : Andi.
Triatmodjo, Bambang. 2008. Hirologi Terapan. Betta Offset. Yogyakarta.

Teknika Sains: Jurnal Ilmu Teknik is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
