MENINGKATKAN KEDISIPLINAN KERJA (Studi Pada Unit Pelaksana Teknis Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung)

Abstract

Petugas kebersihan kurang fokus dalam bekerja dan menyelesaikan kewajibannya, sedangkan petugas yang tidak tertib termasuk supir dan tukang sapu, yang belum bekerja secara optimal sehingga arahan yang dibutuhkan oleh atasan seperti memberikan kapasitas dan dukungan kepada mereka. Karena tidak adanya arahan, menyebabkan banyak sampah yang belum tertangani oleh Satker Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. Strategi eksplorasi yang digunakan adalah strategi pemeriksaan subjektif, metode pengumpulan informasi melalui persepsi, pertemuan dan dokumentasi. Hasil dari pemeriksaan dan percakapan tersebut mengungkapkan bahwa petugas kebersihan mendapat arahan dari atasan langsung mereka, meskipun mengingat konsekuensi dari eksplorasi yang dipimpin dengan metodologi pendidikan dan partisipatif, belum selesai seperti yang diharapkan. Seperti sekedar krim dalam memberikan penghiburan dan heading serta endorse yang kurang tegas meskipun disiplin kerja petugas kebersihan masih dianggap sangat rendah, mengingat masih ada beberapa petugas kebersihan yang tidak menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dimana untuk situasi ini perlu kedisiplinan dalam bekerja, misalnya datang lebih lambat dari yang diharapkan dan pulang lebih awal yang mengakibatkan keterlambatan pengangkutan sampah yang ada.