Pendampingan Peningkatan Teknologi Proses Agroindustri Produk Lokal (Pengeringan Gabah) Di Pekon Mataram
Abstract
Teknologi pasca panen yang telah diterapkan di Pekon Mataram adalah dengan metode yang masih konvensional yaitu cara pengeringan gabah dengan menjemur di atas tanah kering, di atas plastik, di atas semen dan di atas plastik yang diletakkan di atas semen dan tidak ada proses pengerinngan dengan oven dalam box dryer. Pengeringan gabah masih berkapasitas kecil di bawah 0,5 ton per hari. Metode pengabdian diawali dengan memberikan penyuluhan/sosialisasi di Balai Pekon Mataram kepada Tiga Kelompok Tani “Makmur, Sejahtera, Jaya†yang berjumlah 15 anggota. Dilanjutkan dengan bimbingan teknologi pasca panen yang baik sehingga dengan mengukur kadar air gabah kering yang layak untuk diolah/digiling melalui mesin penggilingan padi kapasitas kecil. Para anggota dalam Kelompok Tani “Makmur, Sejahtera, dan Jaya†sekitar 30 % [delapan puluh persen atau 12 orang dari 15 orang) memahami pentingnya proses pengeringan dengan kadar air hanya sekitar 20 – 25 % pada gabah yang dikeringkan untuk diproses penggilingan, sehingga akan menghasilkan rasa dan kualitas beras yang tinggi untuk dijual kepada konsumen. Tiga orang akan mengikuti prosedur pengeringan gabah yang telah diberikan pendampingan.
Keywords
Teknologi Pasca Panen; Pengeringan; Penggilingan; Kadar Air; Oven; Box Dyer
References
Parcel et al. “
Anderson dan Hal (2008) )[3 “
Indriyani, Santoso Ari Beni, Wisnaningsih “Efisiensi Energi Operasional Pabrik Penggilingan Padi Kapasistas Kecil, Menengah dan Besarâ€, Sulur Pustaka Jco Publishing, Yogyakarta, Cetakan ke 1, 2021.
Indriyani “Analisis Energi Operasional Pabrik Penggilingan Padi [Kapasistas Kecil, Menengah dan Besar]â€, Tesis, Program Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian Universitas Lampung, Lampung, 2012.
.“Jurnal Teknologi Industri Pertanianâ€, 22-36, 151-163 (2012)
DOI: https://doi.org/10.24967/psn.v2i1.1459
Article Metrics
Abstract view : 662 times
PDF (Bahasa Indonesia) : 362 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Abstract
Teknologi pasca panen yang telah diterapkan di Pekon Mataram adalah dengan metode yang masih konvensional yaitu cara pengeringan gabah dengan menjemur di atas tanah kering, di atas plastik, di atas semen dan di atas plastik yang diletakkan di atas semen dan tidak ada proses pengerinngan dengan oven dalam box dryer. Pengeringan gabah masih berkapasitas kecil di bawah 0,5 ton per hari. Metode pengabdian diawali dengan memberikan penyuluhan/sosialisasi di Balai Pekon Mataram kepada Tiga Kelompok Tani “Makmur, Sejahtera, Jaya†yang berjumlah 15 anggota. Dilanjutkan dengan bimbingan teknologi pasca panen yang baik sehingga dengan mengukur kadar air gabah kering yang layak untuk diolah/digiling melalui mesin penggilingan padi kapasitas kecil. Para anggota dalam Kelompok Tani “Makmur, Sejahtera, dan Jaya†sekitar 30 % [delapan puluh persen atau 12 orang dari 15 orang) memahami pentingnya proses pengeringan dengan kadar air hanya sekitar 20 – 25 % pada gabah yang dikeringkan untuk diproses penggilingan, sehingga akan menghasilkan rasa dan kualitas beras yang tinggi untuk dijual kepada konsumen. Tiga orang akan mengikuti prosedur pengeringan gabah yang telah diberikan pendampingan.
Keywords
Teknologi Pasca Panen; Pengeringan; Penggilingan; Kadar Air; Oven; Box Dyer
References
Parcel et al. “
Anderson dan Hal (2008) )[3 “
Indriyani, Santoso Ari Beni, Wisnaningsih “Efisiensi Energi Operasional Pabrik Penggilingan Padi Kapasistas Kecil, Menengah dan Besarâ€, Sulur Pustaka Jco Publishing, Yogyakarta, Cetakan ke 1, 2021.
Indriyani “Analisis Energi Operasional Pabrik Penggilingan Padi [Kapasistas Kecil, Menengah dan Besar]â€, Tesis, Program Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian Universitas Lampung, Lampung, 2012.
.“Jurnal Teknologi Industri Pertanianâ€, 22-36, 151-163 (2012)